Membuat environment Virtual Machine dengan VirtualBox dan Vagrant
Kita belum akan menggunakan komputer server asli, melainkan kita akan menggunakan Virtual Machine. Untuk mempermudah proses menejnya, kita akan memanfaatkan Vagrant (https://www.vagrantup.com/). Jadi pastikan VirtualBox https://www.virtualbox.org/ dan Vagrant sudah terinstall pada komputer anda.
Saya akan menggunakan Virtual Machine Ubuntu 18. Jika belum ada, perintah dibawah akan mengunduhkan box ubuntu/bionic64 ke lokal komputer anda.
$ vagrant box add ubuntu/bionic64
Buatkan folder dan inisialisasi Vagrant environment dengan ubuntu/bionic64.
$ mkdir wordpress-vagrant
$ cd wordpress-vagrant
$ vagrant init ubuntu/bionic64
Proses diatas akan membuatkan satu buah file yaitu Vagrantfile. Kita akan sesuaikan sedikit file Vagrantfile nya.
Vagrant.configure("2") do |config|
# Every Vagrant development environment requires a box. You can search for
# boxes at https://vagrantcloud.com/search.
config.vm.box = "ubuntu/bionic64"
# Create a forwarded port mapping which allows access to a specific port
# within the machine from a port on the host machine and only allow access
# via 127.0.0.1 to disable public access
config.vm.network "forwarded_port", guest: 80, host: 5000, host_ip: "127.0.0.1"
# Create a private network, which allows host-only access to the machine
# using a specific IP.
config.vm.network "private_network", ip: "192.168.33.14"
config.vm.provider "virtualbox" do |vb|
# Display the VirtualBox GUI when booting the machine
# vb.gui = true
# Customize the amount of memory on the VM:
vb.memory = "4090"
end
end
Pada setting diatas kita set private_network menjadi 192.168.33.14. Sehingga nanti kita bisa akses website kita pada alamat tersebut.
Jalankan Virtual Machine anda.
$ vagrant up
Masuk kedalam Virtual Machine anda.
$ vagrant ssh
Install Nginx
$ sudo apt-get update
$ sudo apt-get install nginx
Setting Firewall
Selama proses development biasanya kita memakai koneksi non https. Jadi kita perlu mengijinkan unsecure connection. Kita buka port 80.
$ sudo ufw allow 'Nginx HTTP'
Cek konfigurasi
$ sudo ufw status
Status: active
To Action From
-- ------ ----
OpenSSH ALLOW Anywhere
Nginx HTTP ALLOW Anywhere
OpenSSH (v6) ALLOW Anywhere (v6)
Nginx HTTP (v6) ALLOW Anywhere (v6)
Kita coba koneksi http tadi dengan membuka alamat IP kita http://192.168.33.14. Jika sudah running dengan baik akan tampil Welcome to Nginx.
Install MySQL
$ sudo apt install mysql-server
Ubuntu system dimana MySQL 5.7 > berjalan, user root MySQL-nya menggunakan auth_socket. Jadi kita perlu mengganti mekanisme authentication pada user root dari auth_socket plugin dengan password (mysql_native_password). Hal ini akan mempermudah kita menggunakan user root untuk external program.
$ sudo mysql
Kemudian kita check setiap user terkait mekanisme auth method yang dipakai
mysql> SELECT user,authentication_string,plugin,host FROM mysql.user;
+------------------+-------------------------------------------+-----------------------+-----------+
| user | authentication_string | plugin | host |
+------------------+-------------------------------------------+-----------------------+-----------+
| root | | auth_socket | localhost |
| mysql.session | *THISISNOTAVALIDPASSWORDTHATCANBEUSEDHERE | mysql_native_password | localhost |
| mysql.sys | *THISISNOTAVALIDPASSWORDTHATCANBEUSEDHERE | mysql_native_password | localhost |
| debian-sys-maint | *32DFAEC16BD57C7FC6B98DB435A68DCD729F6619 | mysql_native_password | localhost |
+------------------+-------------------------------------------+-----------------------+-----------+
4 rows in set (0.00 sec)
Bisa kita lihat, user root masih menggunakan metode auth_socket. Kita konfigurasi ulang user root dengan menggunakaan metode password.
Untuk contoh ini kita gunakan password 12345. Tetapi disarankan sekali menggunakan password yang sangat strong.
mysql> ALTER USER 'root'@'localhost' IDENTIFIED WITH mysql_native_password BY '12345';
Kita jalankan FLUSH PRIVILEGES untuk memperbaharui konfigurasi yang baru kita jalankan.
mysql> FLUSH PRIVILEGES;
Kita cek lagi hasilnya. Pastikan user root sudah menggunakan metode password
mysql> SELECT user,authentication_string,plugin,host FROM mysql.user;
+------------------+-------------------------------------------+-----------------------+-----------+
| user | authentication_string | plugin | host |
+------------------+-------------------------------------------+-----------------------+-----------+
| root | *00A51F3F48415C7D4E8908980D443C29C69B60C9 | mysql_native_password | localhost |
| mysql.session | *THISISNOTAVALIDPASSWORDTHATCANBEUSEDHERE | mysql_native_password | localhost |
| mysql.sys | *THISISNOTAVALIDPASSWORDTHATCANBEUSEDHERE | mysql_native_password | localhost |
| debian-sys-maint | *32DFAEC16BD57C7FC6B98DB435A68DCD729F6619 | mysql_native_password | localhost |
+------------------+-------------------------------------------+-----------------------+-----------+
4 rows in set (0.00 sec)
Bisa kita lihat, saat ini user root sudah tidak menggunakan metode auth_socket. Kemudian keluar dari mysql.
mysql> exit
Cek kembali apakah saat ini user root sudah menggunakan metode password.
$ mysql -u root -p
$ Enter password:
Selanjutnya kita persiapkan sekaligus untuk database WordPress nya. Kita buat database dengan nama kopicom
$ mysql> CREATE DATABASE kopicom;
Jika sukses akan ada database baru dengan nama kopicom.
mysql> show databases;
+--------------------+
| Database |
+--------------------+
| information_schema |
| kopicom |
| mysql |
| performance_schema |
| sys |
+--------------------+
5 rows in set (0.00 sec)
Kemudian keluar dari mysql.
mysql> exit
Install PHP (PHP-FPM)
By default Nginx tidak terdapat native PHP proccessing seperti pada Apache. Jadi kita perlu install php-fpm (fastCGI process manager). Kita akan perintahkan Nginx untuk memproses ke php-fpm melalui file konfigurasinya nanti.
$ sudo add-apt-repository universe
$ sudo apt-get install php-fpm php-mysql
Menambahkan server blocks
Setiap satu website ada baiknya kita buatkan satu server blocks untuk di Nginx. Mirip dengan konsep virtual hosts pada Apache. Konfigurasi server blocks berada pada folder /etc/nginx/sites-available/. Kita tambahkan file konfigurasi baru kopi.com. Kita samakan file konfigurasi tersebut dengan nama domain website yang kita buat.
$ sudo nano /etc/nginx/sites-available/kopi.com
Masukan konfigurasi berikut.
server {
listen 80;
root /var/www/kopicom;
index index.php index.html index.htm index.nginx-debian.html;
server_name kopi.com;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
location ~ \.php$ {
include snippets/fastcgi-php.conf;
fastcgi_pass unix:/var/run/php/php7.2-fpm.sock;
}
location ~ /\.ht {
deny all;
}
}
Simpan dan keluar dari nano atau vi. Sekarang kita aktifkan konfigurasi tadi dengan membuat symbolic link dari file konfigurasi yang barus saja kita buat dari dalam folder /etc/nginx/sites-available/ ke /etc/nginx/sites-enabled/.
$ sudo ln -s /etc/nginx/sites-available/example.com /etc/nginx/sites-enabled/
Kita unlink konfigurasi default dari dalam folder /etc/nginx/sites-enabled/
$ sudo unlink /etc/nginx/sites-enabled/default
Jika suatu saat kita ingin mengembalikan file konfigurasi
defaulttadi tinggal menjalaankan perintah berikut.
$ sudo ln -s /etc/nginx/sites-available/default /etc/nginx/sites-enabled/
Kita pastikan tidak ada error pada file konfigurasi tadi, dengan menjalankan perintah berikut.
$ sudo nginx -t
Jika sudah tidak ada error, kita reload Nginx.
$ sudo systemctl reload nginx
Install WordPress
Kita download dulu WordPress versi terbaru. Download pada folder yang anda inginkan.
$ sudo wget https://wordpress.org/latest.tar.gz
Kita extract file archive tersebut.
$ sudo tar -xzvf latest.tar.gz
Kemudian kita pindahkan kedalam folder /var/www
$ sudo mv wordpress/ /var/www/kopicom
Selanjutnya tambahkan file wp-config.php yang kita copy dari contoh file konfigurasi wp-config-sample.php. Kita sesuaikan pada bagian konfigurasi databasenya dengan yang sudah kita buat.
/** The name of the database for WordPress */
define( 'DB_NAME', 'kopicom' );
/** MySQL database username */
define( 'DB_USER', 'root' );
/** MySQL database password */
define( 'DB_PASSWORD', '12345' );
/** MySQL hostname */
define( 'DB_HOST', 'localhost' );
/** Database Charset to use in creating database tables. */
define( 'DB_CHARSET', 'utf8mb4' );
/** The Database Collate type. Don't change this if in doubt. */
define( 'DB_COLLATE', '' );
Jika sudah, kita reload kembali Nginx.
$ sudo systemctl reload nginx
Cek Nginx.
$ sudo systemctl status nginx
Reload kembali halaman web kita pada alamat http://192.168.33.14. Jika semua proses diikuti dengan benar maka akan tampil halaman website yang kita buat dengan WordPress.
